Minggu, 30 Desember 2018

[IT'S MY LIFE] DI BALIK LAYAR REUNI


Anda masih terlanda euforia Reuni?

Kami juga.

Ayo kita intip yang unik-unik di balik Reuni Perak Alumni ’93 SMANSA 1 Malang.


Reputasi SMAN 1 Malang sebagai lokasi yang mengandung aura mistis ternyata masih terjaga sampai kini, walaupun tegel bernoda darah yang legendaris itu sudah ditutupi tegel baru. Pada malam hari menjelang Reuni, kru pemasang genset dan kru soundsystem sampai tak berani ke toilet sendirian. Royansyah yang ketiban sampur mengawal mereka ke toilet.

Apa yang bikin mereka ngeri ke toilet sendirian?

Hiii… Embuh. Mendingan saya tidak tahu.

Sementara itu…

Anda tidak menemukan beberapa teman lama ketika Reuni kemarin?

Mari kita salahkan kemacetan jalur Malang-Surabaya sebagai salah satu penyebabnya.

Johan dan Hasanuddin dari Bizzaro mengalami kemacetan parah itu. Johan akhirnya memilih balik ke Surabaya, sementara Hasanuddin memaksakan menembus macet, walaupun akhirnya datang terlambat di acara.

Ada teman yang tidak datang karena sakit.

Erna Yulia dan Yudith Effendi dari Ghost tidak hadir, padahal keduanya sudah ada di Malang pada hari H Reuni. Yudith tidak hadir karena tidak bisa meninggalkan anaknya yang mendadak sakit, sementara Erna tidak hadir karena sakit.

Ada juga yang tidak datang karena… salah tanggal!

Maaf, untuk yang ini, nama terpaksa disamarkan. Sebut saja Mawar dan Melati, tidak hadir karena salah tanggal. Tepatnya, salah hari. Tanggal 23 Desember dikira hari Senin.

Reuni juga bikin penasaran. Bukan hanya penasaran terhadap kemeriahan acaranya, tapi juga penasaran pada orang-orang yang terlibat di dalamnya. Gatot Suwito, koordinator kelas Bizzaro, adalah salah satu sasaran penasaran banyak orang. Pembawaannya yang cool tapi simpatik dan ringan tangan bikin banyak orang berucap salut dan ingin kenalan (lagi). Keterlibatan Aa Gatot (panggilan sayang dari warga Bizzaro pada bapak ini) dalam persiapan menjelang hari H dan selama pelaksanaan Reuni diapresiasi sangat baik oleh rekan-rekan panitia dan sesama peserta.


Ada juga yang penasaran karena lupa. Seperti Seruni (nama disamarkan) dari Ghost yang bertanya, “Mana sih yang namanya Rochland Yosef?”


Sebagai Ketua OSIS angkatan 1993, tampaknya Kak Rochland masih kurang femes…

Last but not least, banyak yang tidak tahu bahwa Panitia Reuni Perak Alumni ’93 SMAN 1 Malang punya anggota termuda. Yap, gadis kecil imut ini namanya Ava, putri Loesiana Ghost. Dia lebih rajin ikut rapat daripada saya. Rapat yang kadang bikin bete jadi segar karena celotehan mbak ayu ini.


All in all, Reuni Perak Alumni ’93 SMAN 1 Malang adalah sebuah testcase, tidak hanya bagi panitia, namun juga bagi angkatan 1993 secara keseluruhan. Masihkah kita kompak seperti dulu? Masihkah kita merasakan kebersamaan sebagai sebuah angkatan?

Sebagai sebuah kepanitiaan, tidaklah mudah bagi orang-orang dari berbagai jurusan dan kelas yang berbeda bisa bekerja sama setelah berpisah selama 25 tahun. Tanpa komitmen yang kuat, niscaya kepanitiaan akan kacau-balau. Sebagai perwujudan dari rasa kebersamaan, perlu kemauan yang kuat dan upaya ekstra bagi alumni angkatan ’93 untuk bisa hadir di acara reuni. Jarak, waktu, kesibukan, dan, seringkali, biaya bisa mengecilkan niat untuk bertemu lagi setelah 25 tahun berpisah.

Alhamdulillah, semua berjalan lancar. Upaya panitia dan kemauan angkatan ’93 bermuara pada reuni tanggal 23 Desember 2018 itu. Terbukti, setelah 25 tahun, kita tetap bersahabat. Tetap kompak. Tetap saling merindukan. Tetap saling mendoakan.

Semoga kekompakan dan kebersamaan ini tidak berhenti sampai di sini.

Mitreka… Satata!













Tidak ada komentar:

Posting Komentar