“Sungguh? Hanya itu permintaanmu?”
Jin menatapku sangsi.
Aku tersenyum. “Ya.”
“Baiklah. Pejamkan matamu.”
Lalu hening.
Cahaya lilin yang hangat menyorot mataku sejurus kemudian. Bayang-bayang menari-nari di atas gunungan buku yang mengelilingiku.
Aku terpana. Dunia senyap. Hanya aku, buku-buku, dan lilin yang menyala.
“Jin! Apa-apaan ini?”
Sayup kudengar Jin tertawa lembut. “Bukankah ini yang kau inginkan? Kau ingin hidup tenang, melakukan apa yang kau suka. Kujadikan kau manusia terakhir, agar tak ada yang mengganggumu. Kau suka membaca, maka kuberi kau buku. Semua pengetahuan di bumi dan langit ada di hadapanmu.”
“Selamat tinggal.”
Sial.
Sebelum aku mengutuknya, ia sudah lenyap.
Sumber gambar : https://i.pinimg.com/236x/e0/aa/dc/e0aadc7b8113c878772cc9ffe700149f.jpg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar