Selasa, 26 Juli 2016

CINTA



“Maaf baru sekarang aku bisa bersamamu.” Silvie mengusap wajah perempuan di hadapannya. “Menyesalkah kau memilihku?”


Perempuan itu tersenyum pahit, namun tatap matanya mendamba. “Tidak. Bersamamu, aku bahagia.”

“Suamimu tahu tentang kita?”

“Biar saja. Aku tak peduli.”

Silvie tersenyum. “Kita akan selalu bersama. Percayalah.”

“Ibu... waktunya minum obat.”

Tiba-tiba seorang perempuan berseragam putih muncul di balik punggung Silvie. Diulurkannya dua butir kapsul dan segelas air putih. Dengan patuh Silvie menuruti perintahnya.

Rekannya, seorang pria dengan seragam yang sama, muncul lalu mengemasi cermin di atas nakas. Ia menggerutu, “Siapa sih yang naruh cermin di sini? Pasien hampir sembuh jadi kumat lagi!”





6 komentar: