Selasa, 26 Juli 2016

dalam diammu



Dalam diammu,

Kita sepasang orang asing yang pekat dengan kenangan.

Tentang “seharusnya” dan “seandainya”.

Tentang senyum rahasia dalam binar mata.

Tentang kata-kata yang mungkin ada atau tiada.

Dalam diammu,

“Hai” tak pernah menjelma sapa.

Dalam diammu,

Aku bisu,

Coba mencerna tanda-tanda yang tak sempat terucap dari bibir yang terbuka.

Dalam diammu, 

Aku surutkan langkahku.

Amit mundur, kusalutkan kemenanganmu.




untukmu inspirasiku, thank you for everything...





6 komentar:

  1. Balasan
    1. terima kasih, pak...

      ini pertama kali saya posting puisi.

      Hapus
  2. Aurae koq sedih soro se bu ?
    :-(

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyo tah...

      kalo ketemu orangnya, aku juga masih sedih soro kok mbak.
      penjelasan yang aku tunggu nggak pernah ada, soalnya.
      jadi aku bikin "closure" sendiri aja.

      #curcol

      Hapus