Film James Bond yang
terbaru, “Spectre”, membuatku
harap-harap cemas karena konon ini film terakhir Daniel Craig sebagai James
Bond (moga-moga Mas Daniel berubah pikiran, aaammiiinnn…), sekaligus merupakan
debut Ralph Fiennes sebagai M, setelah M sebelumnya (diperankan oleh Dame Judy
Dench) tewas dalam “Skyfall.”
Selanjutnya ada baiknya
kita bedakan “M” Judy dengan “M” Ralph.
sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/M_%28James_Bond%29#/media/File:M_by_Judi_Dench.jpg
Oke, terus terang saya
belum dapat “feel”-nya “M” Ralph.
Tentu saja bukan karena “M”
Ralph tidak mengesankan. Hanya saja dinamika hubungan James Bond dengan “M”
Ralph tidak seintens dengan “M” Judy.
“M” Judy bukan sekedar
atasan Bond. Dia adalah Ibu. Perihal “M” Judy yang menjadi “ibu” bagi para agen
rahasia di bawah komandonya ini malah sudah pernah dipertegas oleh Silva (tokoh
antagonis dalam “Skyfall”) yang berkata bahwa “M” adalah singkatan dari “Mother”
(Ibu).
Setiap kali menonton
interaksi “M” Judy dengan James Bond, selalu terasa ada berbagai emosi yang
terlibat. Bagaimana Bond yang womanizer
berinteraksi dengan perempuan yang (mungkin) seusia ibunya, bosnya pula.
Bagaimana “M” Judy yang kaku berinteraksi dengan Bond yang bertingkah layaknya badboy, suka membangkang dan melanggar
perintah. Bagaimana “M” Judy menghadapi Bond yang kadang-kadang sebal karena
diperintah ke sana-sini oleh perempuan (yang biasanya “cuma” jadi teman tidurnya
saja).
Betapa hubungan “M” Judy
dengan Bond yang harusnya atasan-bawahan menjadi lebih terasa seperti hubungan
ibu dan anak. Ibu yang tegas dan anak yang badung. Ibu yang kuat namun rapuh
dalam kewanitaannya, dan anak yang semau gue tapi sayang ibu. Betapa
kekhawatiran “M” Judy akan keselamatan Bond seringkali terasa seperti
kekhawatiran ibu pada anaknya. Betapa ulah Bond lebih terasa seperti anak yang
cari perhatian dari ibunya.
“M” Ralph adalah atasan
yang tough, tegas, keras, tak kalah
piawai dengan Bond dalam berolah tubuh dan berolah senjata. “M” Judy tak kalah
jagoan, namun ia terasa lebih manusiawi karena sebagai perempuan, dia punya
kerapuhannya sendiri. Ada saatnya ia takut mati. Ada saatnya ia lemah dan butuh
dilindungi. Ada saatnya ia tak yakin pada keputusannya sendiri.
“M” Judy bukan manusia
super, dan dia tahu itu. Itu sebabnya “M” Judy lebih “nyata” dibandingkan “M”
Ralph.
Pendek kata, lebih menarik
mengamati relasi Bond dengan “M” Judy daripada dengan “M” Ralph. Lebih banyak
yang bisa dirasakan dan dinikmati.
Tapi baiklah. Ini debut
pertama “M” Ralph. Masih ada film Bond selanjutnya untuk menggali lebih dalam
bagaimana kelanjutan hubungan “M” Ralph dengan Bond.
Kita tunggu saja.
Setuju sama Mbak Dani...semoga Cak Daniel masih mau jadi Bond mendatang. Soalnya dia Bond yang paling laki memurut saya...
BalasHapustossss... :))
Hapusterima kasih singgahnya, mbak...