Selasa, 10 November 2015

M : ANTARA JUDY DENCH DAN RALPH FIENNES



Film James Bond yang terbaru, “Spectre”,  membuatku harap-harap cemas karena konon ini film terakhir Daniel Craig sebagai James Bond (moga-moga Mas Daniel berubah pikiran, aaammiiinnn…), sekaligus merupakan debut Ralph Fiennes sebagai M, setelah M sebelumnya (diperankan oleh Dame Judy Dench) tewas dalam “Skyfall.”


Selanjutnya ada baiknya kita bedakan “M” Judy dengan “M” Ralph.

 sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/M_%28James_Bond%29#/media/File:Gareth_Mallory_Profile.png

sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/M_%28James_Bond%29#/media/File:M_by_Judi_Dench.jpg


Oke, terus terang saya belum dapat “feel”-nya “M” Ralph.

Tentu saja bukan karena “M” Ralph tidak mengesankan. Hanya saja dinamika hubungan James Bond dengan “M” Ralph tidak seintens dengan “M” Judy.

“M” Judy bukan sekedar atasan Bond. Dia adalah Ibu. Perihal “M” Judy yang menjadi “ibu” bagi para agen rahasia di bawah komandonya ini malah sudah pernah dipertegas oleh Silva (tokoh antagonis dalam “Skyfall”) yang berkata bahwa “M” adalah singkatan dari “Mother” (Ibu).

Setiap kali menonton interaksi “M” Judy dengan James Bond, selalu terasa ada berbagai emosi yang terlibat. Bagaimana Bond yang womanizer berinteraksi dengan perempuan yang (mungkin) seusia ibunya, bosnya pula. Bagaimana “M” Judy yang kaku berinteraksi dengan Bond yang bertingkah layaknya badboy, suka membangkang dan melanggar perintah. Bagaimana “M” Judy menghadapi Bond yang kadang-kadang sebal karena diperintah ke sana-sini oleh perempuan (yang biasanya “cuma” jadi teman tidurnya saja).

Betapa hubungan “M” Judy dengan Bond yang harusnya atasan-bawahan menjadi lebih terasa seperti hubungan ibu dan anak. Ibu yang tegas dan anak yang badung. Ibu yang kuat namun rapuh dalam kewanitaannya, dan anak yang semau gue tapi sayang ibu. Betapa kekhawatiran “M” Judy akan keselamatan Bond seringkali terasa seperti kekhawatiran ibu pada anaknya. Betapa ulah Bond lebih terasa seperti anak yang cari perhatian dari ibunya.

“M” Ralph adalah atasan yang tough, tegas, keras, tak kalah piawai dengan Bond dalam berolah tubuh dan berolah senjata. “M” Judy tak kalah jagoan, namun ia terasa lebih manusiawi karena sebagai perempuan, dia punya kerapuhannya sendiri. Ada saatnya ia takut mati. Ada saatnya ia lemah dan butuh dilindungi. Ada saatnya ia tak yakin pada keputusannya sendiri.

“M” Judy bukan manusia super, dan dia tahu itu. Itu sebabnya “M” Judy lebih “nyata” dibandingkan “M” Ralph.

Pendek kata, lebih menarik mengamati relasi Bond dengan “M” Judy daripada dengan “M” Ralph. Lebih banyak yang bisa dirasakan dan dinikmati.

Tapi baiklah. Ini debut pertama “M” Ralph. Masih ada film Bond selanjutnya untuk menggali lebih dalam bagaimana kelanjutan hubungan “M” Ralph dengan Bond.

Kita tunggu saja.

2 komentar:

  1. Setuju sama Mbak Dani...semoga Cak Daniel masih mau jadi Bond mendatang. Soalnya dia Bond yang paling laki memurut saya...

    BalasHapus